Pesona Pantai Pasir Putih Anyer
Anyer, provinsi Banten memang sudah terkenal akan keindahannya sejak dulu sehingga banyak yang menghabiskan liburan disini. Letaknya yang tidak terlalu jauh dari ibu kota Jakarta membuat pantai ini selalu ramai dikunjungi saat hari libur. Hal itu pula yang membuat ayah saya tiba-tiba mengajak kami sekeluarga untuk berlibur di pantai ini pada hari minggu tanggal 3 Juli 2011.
Kami berangkat dari rumah
sekitar jam 12 siang menggunakan mobil. Perjalanan yang kami tempuh dari
kota Tangerang melalui jalan tol Jakarta-Merak. Perjalanan kami selama
dijalan tol terasa nyaman karena ditemani oleh pemandangan sawah yang
sudah menguning dan tidak ada macet yang menghadang tapi perjalanan
sedikit melambat karena sedang adanya perbaikan jalan. Seperti biasa
saat keluar dari jalan tol akan disuguhi jalan yang buruk dan berdebu
terutama pada jalan sekitar pabrik krakatau steel.
Setelah 3 jam perjalanan aroma pantai mulai tercium ketika sampai di Anyer. Dari banyaknya pantai di Anyer kami
memilih untuk berlibur di pantai pasir putih. Saat memasuki pantai kami
dikenakan biaya Rp. 30.000 untuk 5 orang dan parkir mobil. Kami mencari
tempat parkir yang dekat dengan saung agar mudah untuk mengambil segala
sesuatu yang ada di mobil.
Adzan menggema menandakan saatnya untuk
shalat maghrib. Beruntung sekali ada masjid sangat dekat dengan pantai
ini yang terletak dipinggir jalan raya namun masih dalam kawasan pantai
ini. Seusai shalat kami berkemas dan akhirnya dengan berat hati kami meninggalkan keindahan pantai ini.
Adzan menggema menandakan saatnya untuk
shalat maghrib. Beruntung sekali ada masjid sangat dekat dengan pantai
ini yang terletak dipinggir jalan raya namun masih dalam kawasan pantai
ini. Seusai shalat kami berkemas dan akhirnya dengan berat hati kami meninggalkan keindahan pantai ini.
Kami menyewa tikar seharga Rp.
10.000 untuk alas saung. Sejenak kami menikmati suasana pantai yang
indah dengan angin yang semilir dan suara deru ombak ditemani oleh es
kelapa di saung dari bambu yang beratapkan ijuk.
Mata ini langsung terpanah akan
keindahan pantai pasir putih dengan pasirnya yang putih dan pantai yang
luas serta airnya yang jernih. Disebelah kanan terihat pantai yang bebas
karang dengan ombak yang kecil sehingga aman untuk berenang atau
sekedar untuk bermain air. Sedangkan disebeah kiri pantai merupakan
pantai berkarang yang dihuni banyak ikan-ikan kecil dan tumbuhan laut.
Ayah dan ibu saya memilih untuk
menikmati pantai dari saung saja sedangkan saya, adik saya dan kakak
saya memiih untuk bermain dipantai. Pertama kami memilih untuk menikmati
pantai yang berkarang. Disini kita dapat melihat ikan-ikan kecil yang
berenang di air yang jernih dan tenang dengan alas pasir
putih. Tumbuhan laut juga banyak tumbuh disekitar karang. Sambil
menikmati kami juga tak lupa untuk berfoto dengan latar belakang pantai
dan karang.
Melangkahkan kaki terus menyusuri karang dan tebing karang ternyata ada sebagian pantai yang tersembunyi. Pantainya
sangat bersih dan pasirnya lebih putih serta agak berkarang. Batu
karang disini pula sangat banyak yang masih indah. Kami menyempatkan
diri bermain disini tapi seteah kami menengok kebelakang ternyata banyak
para pasangan yang berpacaran disini. Akhirnya kami pergi karena tidak
mau jadi tontonan orang pacaran.
Kami kembali ke saung dan di
saung kami menyantap makanan yang telah kami bawa dari rumah dengan
minuman es kelapa segar yang kami beli seharga Rp. 6000/buah. Sambil
makan kami meihat banyak pengunjung yang mencoba permainan air seperti
banana boat dan ada juga yang berkeliling sekitar pantai dengan menaiki
perahu.
Hari sudah semakin sore
sehingga ombak mulai besar namun kami tetap melanjutkan bermain air.
Kali ini kami bermain dipantai yang tidak berkarang sehingga aman untuk
berenang. Duduk atau tiduran dipantai lalu diserbu oleh
ombak yang datang cukup menyenangkan. Merendamkan badan ke air pantai
sungguh menyegarkan.
Setelah puas bermain air kami
membersihkan diri di kamar mandi dengan harga Rp. 2000, beruntung karena
kamar mandi disini bersih dan airnya mengalir deras. Seusai mandi kami
sekeluarga menikmati pantai dari saung sambil meihat matahari yang mulai
tenggelam. Pantai semakin sepi dan suasana jadi sepi. Namun awan datang
saat matahari hampir tenggelam sehingga menutupi pemandangan terjadinya
sunset. Mungkin memang belum beruntung untuk menyaksikan indahnya
sunset.
Melangkahkan kaki terus menyusuri karang dan tebing karang ternyata ada sebagian pantai yang tersembunyi. Pantainya
sangat bersih dan pasirnya lebih putih serta agak berkarang. Batu
karang disini pula sangat banyak yang masih indah. Kami menyempatkan
diri bermain disini tapi seteah kami menengok kebelakang ternyata banyak
para pasangan yang berpacaran disini. Akhirnya kami pergi karena tidak
mau jadi tontonan orang pacaran.
Kami kembali ke saung dan di
saung kami menyantap makanan yang telah kami bawa dari rumah dengan
minuman es kelapa segar yang kami beli seharga Rp. 6000/buah. Sambil
makan kami meihat banyak pengunjung yang mencoba permainan air seperti
banana boat dan ada juga yang berkeliling sekitar pantai dengan menaiki
perahu.
Hari sudah semakin sore
sehingga ombak mulai besar namun kami tetap melanjutkan bermain air.
Kali ini kami bermain dipantai yang tidak berkarang sehingga aman untuk
berenang. Duduk atau tiduran dipantai lalu diserbu oleh
ombak yang datang cukup menyenangkan. Merendamkan badan ke air pantai
sungguh menyegarkan.
Setelah puas bermain air kami
membersihkan diri di kamar mandi dengan harga Rp. 2000, beruntung karena
kamar mandi disini bersih dan airnya mengalir deras. Seusai mandi kami
sekeluarga menikmati pantai dari saung sambil meihat matahari yang mulai
tenggelam. Pantai semakin sepi dan suasana jadi sepi. Namun awan datang
saat matahari hampir tenggelam sehingga menutupi pemandangan terjadinya
sunset. Mungkin memang belum beruntung untuk menyaksikan indahnya
sunset.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar