SELAMAT DATANG DI BLOG BALTICS REBORN

Pilot Pertama Yang Meraih 150

Oberst Gordon Gollob (1912-1987), Pilot Pertama Yang Meraih 150 Kemenangan!


Oberst Gordon Gollob, peraih Brillanten



Gordon Gollob (2 dari kanan) saat acara penyerahan
medali oleh Adolf Hitler di Wolffschanze



Gordon Gollob, peraih 150 kemenangan



Gordon Gollob dan para personel Luftwaffe lainnya sedang
menginterogasi pilot Rusia yang pesawatnya ditembak jatuh
Jerman dan menjadi tawanan



Gordon Gollob dalam berbagai pose
Oleh : Alif Rafik Khan

Gordon ’Max’ Gollob (16 Juni 1912-8 September 1987) adalah seorang pilot tempur jagoan keturunan Austria yang mengabdi di Luftwaffe (Angkatan Udara Jerman) dari sejak tahun 1938 sampai dengan tahun 1945. Berkat prestasi yang diraihnya di medan pertempuran, dia naik pangkat sampai mencapai posisi General der Jagdflieger, dan menjadi salah satu dari hanya 27 orang yang dianugerahi penghargaan Berlian (Brillanten, atau Knight’s Cross with Oak Leaves, Swords and Diamonds) oleh Hitler langsung. Sebagai seorang pilot tempur, prestasi Gollob memang tidak main-main. Dia berhasil menembak jatuh 150 pesawat lawannya hanya dalam 340 misi! Dia mencatat 144 kemenangan di Front Timur, dan merupakan orang pertama dalam sejarah yang mampu mencapai 150 kemenangan di udara!

Gollob sebenarnya masih berdarah Skotlandia dari ayahnya, terbukti dari nama pertamanya yang ’sangat’ berbau Inggris, Gordon McGollob. Tapi ketika dia bergabung dengan Luftwaffe, dia merubah namanya sendiri sehingga lebih terlihat ’Jerman’!

Gollob dilahirkan di Graz pada tanggal 16 Juni 1912. Pada tahun 1933 dia bergabung dengan Bundesheer Austria sebagai seorang kadet perwira, setahun setelah dia menyelesaikan pelatihan pertamanya sebagai seorang prajurit. Karir Gollob menanjak sehingga dia berhasil menjadi komandan sebuah unit latihan, Schulstaffel A. Ketika Austria dianeksasi oleh Nazi Jerman dan Hitler, Gollob bergabung dengan Luftwaffe dengan pangkat Oberleutnant (Letnan Satu). Pada tanggal 15 Maret 1939 Gollob ditempatkan di 3./ZG 76 yang telah diperlengkapi dengan pesawat Messerschmitt Bf-110 bermesin dua.

ZG 76 ditempatkan di perbatasan dengan Polandia dan kemudian ikut ambil bagian dalam operasi Fall Weiss, invasi ke Polandia, yang berlangsung tanggal 1 September 1939 dan memicu pecahnya Perang Dunia II. Gollob mencatat kemenangan pertamanya di Polandia, dan meneruskan keberhasilannya ketika ZG 76 ikut berjibaku dalam Pertempuran Teluk Heligoland.

Pada tanggal 8 April 1940 Gollob ditunjuk sebagai Staffelkapitän dari 3./ZG 76, yang ikut berpartisipasi dalam operasi Weserübung di Skandinavia. Gollob tidak lupa menambah catatan prestasi pribadinya dengan menembak jatuh dua pesawat musuh di atas Norwegia, salah satu di antaranya pesawat Sumderland Flying Boat bermesin empat RAF. Akhir tahun itu pula dia menembak jatuh sebuah Spitfire selama berlangsungnya Battle of Britain. Gollob kemudian menjalani pelatihan perang malam dan ditugaskan di II./JG 3 pada tanggal 7 September. JG 3 bermarkas di dekat Selat Channel, dan menjalani hari-hari yang berat dengan bertempur tak habis-habisnya melawan pilot-pilot Inggris. Pada tanggal 9 Oktober Gollob ditunjuk sebagai Staffelkapitän dari 4./JG 3.

Pada tahun 1941, unit Gollob dipindahkan ke Timur untuk ambil bagian dalam Operasi Barbarossa. Beberapa hari setelah invasi bermula, tanggal 27 Juni, Gollob diserahi kepercayaan menjadi Gruppenkomandeur dari II./JG 3, dan dipromosikan menjadi Hauptmann (Kapten). Melawan pesawat-pesawat Soviet yang sudah kadaluarsa dan pilot-pilotnya yang kurang pengalaman, Gollob terbukti meraja, dengan menghancurkan 18 pesawat musuh untuk bulan Agustus 1941 saja! Pada tanggal 18 September dia dianugerahi Salib Ksatria (Ritterkreuz, atau Knight’s Cross) setelah mencapai 42 kemenangan udara. Pada bulan Oktober Gollob masih menggila, dengan mencetak 37 kemenangan resmi, termasuk 9 kemenangan dalam satu hari tanggal 18 Oktober! Untuk ini, tanggal 26 Oktober, dia mendapat tambahan Daun Oak (Eichenlaub, atau Oak Leaves) di lehernya setelah meraih 85 kemenangan. Bulan desember selanjutnya Gollob ditarik dari tugas di front, dan dipindahkan ke unit ujicoba, untuk membantu pengembangan versi selanjutnya dari pesawat tempur yang sudah menjadi legenda karena kehebatannya, Messerschmitt Bf-109.

Setelah ’istirahat’ singkat di Stabschwarm JG 54, Gollob (sekarang berpangkat Major), ditunjuk untuk menjadi komandan JG 77 sebagai Geschwaderkommodore tanggal 16 Mei 1942. JG 77 ditugaskan untuk membantu angkatan darat Jerman dalam pertempuran yang berat di Selat Kerch dan semenanjung Krim. JG 77, yang saat itu dipimpin oleh master-master udara semacam Gollob dan Heinz Bär (komandan I./JG 77), telah “mengambil alih“ udara di atas wilayah Kerch-Taman. Persaingan sengit timbul di antara Gollob dan Bär, masing-masing berusaha sekuat tenaga untuk mencatat prestasi lebih dari rivalnya. Pada tanggal 20 Mei Gollob berhasil mencatat kemenangannya yang ke-100. Pada 23 Juni dia dianugerahi Pedang (Schwerter, atau Swords), setelah jumlah kemenangannya, yang masih menderas, menghela angka 107. Hanya dua bulan kemudian Gollob berhasil mencapai angka sensasional 150 kemenangan, dengannya menjadi pilot dengan catatan prestasi terdahsyat yang dimiliki Luftwaffe saat itu. Der Führer Adolf Hitler langsung menghantamnya dengan medali yang amit-amit prestisiusnya, Brillanten, tanggal 29 Agustus. Sekedar catatan, saat itu Gollob menjadi orang ketiga yang menerima penghargaan tersebut, setelah Werner Mölders dan Adolf Galland!

Seorang pilot JG 77 mendeskripsikan metode yang biasa dipakai Gollob : “Gordon Gollob  biasa berangkat dari Kerch bersama wingmannya. Mereka memposisikan diri mereka di ketinggian yang rendah di bawah formasi pesawat-pesawat Rusia, untuk kemudian menanjak dalam gerakan spiral, dengan tetap menjaga posisi mereka secara hati-hati untuk tepat di bawah formasi musuh. Bahkan sebelum para pilot Rusia yang terbang dalam damai menyadari adanya masalah, dua pesawat terbawah dari formasi mereka telah ditembak jatuh dan dua pesawat Jerman ’siluman’ tersebut telah hilang!“

Pada tanggal 1 Oktober 1942 Gollob, sekarang telah berpangkat Oberst (Kolonel) ditempatkan sebagai staff Jagdfliegerführer 3 di selat Channel, untuk kemudian naik pangkat kembali menjadi Jagfliegerführer 5 tanggal 15 Oktober. Gollob sendiri bertanggungjawab dalam hal strategi tempur udara di kawasan barat daya Prancis.

Pada bulan April 1944 Gollob dipindahkan sebagai staff pribadi dari General der Jagdflieger Adolf Galland, dimana saran-saran Gollob sangat diperlukan dalam pengembangan proyek pesawat Jet Jerman yang super rahasia. Tampaknya Gollob memang bukan orang yang mudah diajak berdiskusi, dan dia lalu mempunyai masalah dengan Galland, sehingga ditransfer ke Kommando der Erprobungstellen, atau markas unit ujicoba. Pada bulan November Gollob ditunjuk sebagai komandan Jäger-Sonderstab, atau Komando Tempur Istimewa, sebagai persiapan Jerman dalam ofensifnya ke Ardennes. Pada bulan Januari 1945 Gollob ditunjuk sebagai General der Jagdflieger menggantikan Galland yang dipecat oleh OKL tak lama setelah kegagalan Operasi Bodenplatte yang menyebabkan Jerman kehilangan banyak pilot terbaiknya.

Secara pribadi, Gordon Gollob merupakan seorang Nazi sampai tulang sumsumnya, dan seringkali hal ini menjadi masalah besar pada sesama pilot lainnya. Johannes Steinhoff pernah berkata tentang Gollob dalam wawancara dalam edisi pertama majalah World War 2 dalam bulan Februari 2000 : “Well, aku akan mengatakan hal ini, untuk kemudian tak akan mengatakan apapun tentang Gollob. Kegagalan dan kekalahan selalu menimpa setiap unit yang berada di bawah kepemimpinanya, kemanapun dia pergi, tak jauh beda dengan apa yang terjadi pada Hermann Göring dalam Perang Dunia Pertama. Dia menempatkan orang-orang sebagai komandan unitnya bukan karena kemampuan mereka, tapi karena kesetiaan mereka pada partai Nazi, yang jumlahnya bisa dibilang sangat sedikit di unit tempur Luftwaffe (Jagdwaffe).“

Bisa dibilang, sebagai seorang pilot Gollob telah berhasil. Tapi dalam hal kepemimpinan dia gatot (gagal total), sebagian besar karena sifat ’menjilat’-nya yang tak termaafkan, dan juga semangat bersaingnya dengan sesama pilot yang tak sehat!

Setelah dibebaskan dari penjara sesudah berakhirnya Perang, Gollob menghidupi keluarganya dengan menjadi kontributor majalah-majalah udara, dan juga dengan mengajar. Pada tahun 1948 dia menjadi pemimpin Partai Kemerdekaan di Austria. Dari sejak tahun 1951 dia mulai bekerja di perusahaan pembuat mobil dan motor. Gollob sendiri mempunyai dua orang anak lelaki dan seorang anak perempuan dari istrinya.

Pilot hebat dengan kepribadian kontroversial ini menghembuskan nafas terakhirnya di Sullingen, Diepholz, Lower Saxony, tanggal 8 September 1987.

Daftar lengkap 150 kemenangan yang diraihnya bisa dilihat DISINI.

Penghargaan yang telah diterima Gordon Gollob :
·        Front Flying Clasp of the Luftwaffe bersepuh emas dengan angka “300”,
·        Ehrenpokal der Luftwaffe (21 Juli 1941),
·        Combined Pilots-Observation Badge bersepuh emas dan berlian,
·        Crimea Shield,
·        Iron Cross, kelas kedua dan pertama,
·        Knight’s Cross (18 September 1941),
·        Oak Leaves (penerima ke-38, 26 Oktober 1941),
·        Swords (penerima ke-13, 23 Juni 1942),
·        Diamonds (penerima ke-3, 30 Agustus 1942),
·        Disebutkan tiga kali di Wehrmachtbericht.


Sumber :
www.elknet.pl

Tidak ada komentar:

Posting Komentar