SELAMAT DATANG DI BLOG BALTICS REBORN

Foto

Terakhir Hitler


Sampul depan koran "Völkischer Beobachter" (Pengamat Völkisch) edisi 12 April 1945 yang memperlihatkan foto upacara penganugerahan medali untuk para Hitlerjugend yang dihadiri oleh Adolf Hitler. Ini membuktikan bahwa upacara ini tidaklah diselenggarakan pada saat ultah Hitler (20 April 1945) seperti yang selama ini banyak dikutip di media maupun internet! Di koran itu sendiri disebutkan bahwa upacara ini diadakan pada tanggal 20 Maret 1945

Adolf Hitler datang ke tempat upacara dan langsung disambut oleh "Heil mein Führer!" dari Reichsjugendführer Artur Axmann. Penganugerahan medali sendiri telah dilaksanakan beberapa saat sebelumnya oleh Axmann (perhatikan Eisernes Kreuz II klasse yang terpasang di dada para Hitlerjugend!), sementara yang Hitler lakukan hanyalah bersalaman, menepuk pipi sambil memberi selamat kepada bocah-bocah tersebut. Deretan jendela ruang makan Reichskanzlei berada tepat di belakang tangan Axmann yang terangkat. Sesudah upacara selesai, Adolf Hitler, Julius Schaub dan Martin Bormann langsung menginspeksi kerusakan yang terjadi di ruang makan. Disanalah foto terakhir Hitler diambil, tanggal 20 Maret 1945, 1 bulan dan 10 hari sebelum dia bunuh diri!

Hitler close-up

Adolf Hitler memegang bahu seorang anggota Hitlerjugend. Paling kanan adalah Wilhelm "Willi" Hübner, yang mendapat Eisernes Kreuz II klasse setelah penaklukan kembali Lauban di bulan Maret 1945. Dia bertugas sebagai pembawa pesan dan keberaniannya dalam pertempuran tersebut membuatnya mendapatkan penhargaan yang selayaknya

Adolf Hitler menepuk pipi Wilhelm Hübner. Dikatakan bahwa saat upacara ini dilangsungkan, Hübner berusia 16 tahun. Hmmm... Silakan anda nilai sendiri apakah perawakannya (dan juga suaranya dalam cuplikan video di bawah) apakah sesuai dengan remaja berusia 16 tahun!

Adolf Hitler bersalaman dengan Alfred Czech. Hitlerjugend yang hidungnya bertemu dengan hidung Hitler (kelima dari kanan) bernama Erwin Schiedewig

Sekarang bagian pipi Alfred Czech yang ditepuk oleh Hitler!

Untuk membuktikan sekali lagi bahwa acara ini tidak diselenggarakan pada saat ulang tahun Hitler: perhatikan captionnya yang menyatakan bahwa foto ini diambil pada tanggal 20 Maret 1945!

Anggota Hitlerjugend lain mendapat giliran diselamati oleh Sang Führer

Orang yang berdiri di tengah dengan gambar sedikit butek adalah Hermann Fegelein

Dalam foto ini kita bisa melihat asisten Heinrich Hoffmann sedang mengambil gambar di sebelah kanan

Adolf Hitler memberikan wejangan kepada para anggota Hitlerjugend yang berprestasi. Dari kiri ke kanan: NSDAP Oberbereichsleiter Heinz Lorenz, Reichsjugendführer Artur Axmann, SS-Gruppenführer Hermann Fegelein, SS-Obergruppenführer Julius Schaub, Adolf Hitler, SS-Sturmbannführer Otto Günsche, General der Infanterie Wilhelm Burgdorf, dan SS-Obersturmbannführer Heinz Linge

Dan ini adalah foto tanpa crop dari versi sebelumnya. Disini kita bisa mengetahui bahwa foto ini diambil di sela-sela bahu dua orang Hitlerjugend, sementara di sebelah kanan adalah ruangan observatorium taman

Cuplikan dari film berita "Die Deutsche Wochenschau" edisi 8 April 1945 yang memperlihatkan para anggota Hitlerjugend diwawancarai tak lama setelah upacara penganugerahan medali bersama Hitler selesai. Bocah imut di foto atas adalah Wilhelm Hübner, sementara yang bawahnya tidak diketahui. Sekali lagi ini membuktikan bahwa upacaranya tidak diselenggarakan pada hari ultah Hitler!

Ini adalah Alfred Czech, bocah anggota Jungvolk dari Goldenau (Silesia Atas) berusia 12 tahun yang dianugerahi Eisernes Kreuz II klasse bulan Maret 1945 atas kepahlawanan yang ditunjukkannya saat membela rumahnya dari serangan musuh. Dia tercatat sebagai penerima Eisernes Kreuz termuda dalam sejarah!

Adolf Hitler dan Julius Schaub di puing-puing yang sebelumnya adalah ruang makan Reichskanzlei. Perhatikan jas yang dipakai oleh Hitler dan juga kerahnya yang terangkat, perhatikan pula seragam Schaub. Ini sama persis dengan pakaian yang digunakan dalam upacara penganugerahan medali Hitlerjugend, dan ini menandakan bahwa kedua sesi foto tersebut diambil pada hari yang sama!

Untuk menambah "bumbu" mengenai kontroversi foto terakhir Hitler, di atas adalah foto yang diambil di Führerbunker saat Hitler memberi selamat kepada Theodor Tolsdorff (pangkat terakhir Generalleutnant) atas penganugerahan medali Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes mit Eichenlaub, Schwerter und Brillanten ke-25 dengan disaksikan oleh Generalfeldmarschall Wilhelm Keitel. Tolsdorff sendiri menerimanya tanggal 18 Maret 1945, dan biasanya ini adalah pemberitahuan yang dikirim melalui telegram. Tentunya Tolsdorff harus pulang dari front dan pergi ke bunker, yang berarti bahwa foto Tolsdorff di bunker ini diambil SETELAH tanggal 18 Maret! Mungkinkan dia diambil setelah tanggal 20 Maret, tanggal penganugerahan medali Hitlerjugend yang juga tanggal yang secara resmi dianggap sebagai saat terakhir Hitler difoto? Dahsyatnya, DISINI disebutkan bahwa penunjukan Tolsdorff sebagai Panglima LXXXII Armeekorps di Balkan sekaligus promosinya menjadi Generalleutnant berlangsung tanggal 1 April 1945. Apakah ini berarti bahwa tanggal inilah tanggal yang sama saat dia bertemu dengan Hitler di bunker Berlin?

Oleh : Alif Rafik Khan
Mungkin anda pernah melihat sebuah klip film yang menampilkan Hitler dalam sebuah upacara penganugerahan medali dengan para anggota muda Hitlerjugend sebagai penerimanya, dan di tengah tumpukan puing-puing di sekitarnya? Bagi yang ingin tahu latar belakang di balik peristiwa ini, silakan muncrut di bawah dengan sukses:
Upacara penganugerahan ini diselenggarakan di taman Reichskanzlei (Kekanseliran) yang terletak di Voßstraße di Berlin, dan para penerimanya adalah anggota unit tempur Hitlerjugend-SS yang menerima Eisernes Kreuzes dari tangan kepala Hitlerjugend, Reichsjugendführer Artur Axmann, dan kemudian mendapat ucapan selamat dari Sang Führer. Selain film, terdapat juga enam buah foto dari upacara yang tercatat sebagai penampilan resmi terakhir Hitler untuk kamera ini. Sebagai fotografernya adalah asisten dari fotografer pribadi Hitler, Heinrich Hoffmann, dan kini foto-fotonya berada di arsip koleksi Dr. Gustav Wrangel.
Dikabarkan bahwa para anak muda tersebut berdiri selama kurang lebih sejam demi menunggu Sang Führer untuk menginspeksi mereka. Tak ada data jelas apakah para bocah-bocah pemberani ini kemudian selamat dari peperangan yang brutal. Yang jelas, salah seorang di antaranya, Armin Lehmann, selamat dan kemudian menuliskan pengalamannya di masa perang dalam sebuah buku. Lehmann tetap tinggal di Berlin sebagai staff dari Artur Axmann dengan tugas sebagai pengantar berita antara markas Axmann dengan Führerbunker. Dia juga tinggal di ruang radio Kriegsmarine untuk mengantarkan pesan-pesan radio. Setelah perang dia tinggal di Amerika Serikat. Satu yang perlu diketahui: Armin Lehmann TIDAK ADA di antara deretan Hitlerjugend yang menerima medali tanggal 20 Maret 1945, melainkan di acara penerimaan medali (juga untuk Hitlerjugend) yang diadakan tanggal 20 April 1945 pas ulang tahun Hitler di Ehrenhof, Reichskanzlei. Kedua upacara ini sering tertukar tempat dan membuat orang bingung. Satu yang pasti: upacara tanggal 20 April 1945 tidak melibatkan satu orang fotografer atau kameraman pun!
Yang menarik adalah, Lehmann mengenang bahwa dia terkejut melihat penampilan Hitler dalam upacara ini. Sang Führer tampak terlihat ringkih, lemah dan bungkuk. Tangan kirinya bergetar hebat sehingga dia menutupinya dengan selalu menyilangkannya di belakang. Dia gemetaran bukan karena takut akan pasukan Rusia yang sudah mengelilinginya, melainkan karena akibat dari gejala Parkinson yang dideritanya, yang semakin menghebat setelah peristiwa 20 Juli 1944 (Pemberontakan Stauffenberg dkk). Ini juga yang tampaknya menjadi penyebab mengapa Hitler memutuskan untuk tetap tinggal di Berlin dan tidak melarikan diri. Kesehatannya begitu buruk sehingga diragukan dia bisa bertahan apabila harus berjalan jauh atau bersembunyi di tempat sempit demi menghindari kejaran pasukan musuh.
Foto-foto di atas diambil tanggal 20 Maret 1945 (dan bukan tanggal 20 April atau pas ulang tahun Hitler seperti yang banyak diberitakan!). Tanggal tersebut juga merupakan tanggal terakhir fotografer atau kameraman Nazi mengambil gambar Hitler dalam acara resmi (bila anda melihat cuplikan filmnya, maka anda bisa melihat seorang fotografer mengambil gambar di waktu yang sama!). Setelah upacara selesai, Hitler lalu melakukan inspeksi sepintas lalu terhadap ruang makan Reichskanzlei yang terletak di sebelah taman. Para bocah Hitlerjugend sendiri sebenarnya berdiri di dasar anak tangga yang mengarah ke bagian belakang kantor Hitler yang berada berhadapan dengan taman. Setelah Hitler pindah tempat, kameraman film tidak mengikuti Hitler yang pergi menuju ke ruang makan bersama dengan SS-Obergruppenführer Julius Schaub. Foto-foto yang diambil di ruang makan, di antara puing-puing, inilah yang merupakan foto TERAKHIR dari Hitler. Sebenarnya terdapat tiga buah foto, hanya saja yang umum beredar cuma satu foto saja sementara dua lainnya jarang diketahui. Saat Hitler dan Schaub melihat-lihat bekas kerusakan yang terjadi, Martin Bormann masuk dan bergabung dengan mereka. Satu foto terakhir memperlihatkan ketiga orang ini, dan inilah yang bisa dikatakan benar-benar merupakan FOTO TERAKHIR DARI ADOLF HITLER!
Sebenarnya terdapat dua acara penganugerahan medali bagi para bocah Hitlerjugend yang hanya berselang seminggu antara satu dengan yang lainnya. Penganugerahan satu lagi dihadiri oleh Menteri Propaganda Joseph Goebbels dan mengikutsertakan pula para anggota tua Volkssturm. Edisi terakhir dari Volkischer Beobachter bertanggal 20 April 1945 juga memberitakan mengenai upacara ini. Pada saat itu koran yang merupakan corong utama Partai Nazi tersebut hanya terdiri dari satu lembar kertas yang dilipat menjadi empat halaman, dan telah seperti ini dari sejak bulan Februari 1945. Pada saat ulang tahunnya (20 April), Hitler memang mengadakan upacara penganugerahan medali bagi para bocah Hitlerjugend, hanya saja upacara tersebut diadakan di dalam Reichskanzlei dan bukan diluarnya, juga tanpa ada fotografer yang mengabadikan sehingga tidak ada satupun foto yang merekam upacara tersebut.

Sumber :
Buku "Hitlers Bunker : A Boy Soldiers Eyewitness account of the Fuhrer's last days" oleh Armin Lehmann
Buku "In A Raging Inferno" oleh Hans Holztrager
Foto koleksi Bundesarchiv Jerman
www.20juli1944.de
www.adolfhitlerbestpictures.blogspot.com
www.commons.wikimedia.org
www.dachaukz.blogspot.com
www.englishrussia.com
www.forum.axishistory.com
www.gonemovies.com
www.jvisbeek.dds.nl
www.life.com
www.retrobazar.com
www.spiegel.de




Wednesday, August 4, 2010

Major Frank Neubert (1915-2003), Peraih Kemenangan Udara Pertama Dalam Perang Dunia II!


Frank Neubert sebagai Oberleutnant


Frank Neubert sebagai Hauptmann


Pertemuan yang mengharukan. Dua mantan seteru di medan tempur kini bertemu kembali setelah 50 tahun berlalu: Frank Neubert (kiri) dan Wladyslaw Gnys


Oleh : Alif Rafik Khan

Saya semata mengangkat biografi dari odong-odong ini karena dia tercatat dalam buku primbon sebagai peraih kemenangan udara pertama dalam Perang Dunia II, alias pilot pertama yang menembak jatuh musuhnya dalam perang tersebut. Uniknya lagi, dia bukanlah pilot tempur yang tugasnya memang menghajar musuh di angkasa, melainkan seorang pilot Junkers Ju 87 "Stuka" yang tugas utamanya adalah mengebom sasaran di darat sembari menukik ke bawah!

Frank Neubert dilahirkan tanggal 28 September 1915 di Herrenalb/Schwarzwald. Dia menjadi anggota unit "Immelmann-Geschwader" dari sejak tahun 1936, dan ikut ambil bagian dalam invasi Jerman ke Polandia, yang lebih dikenal dengan nama "Operasi Fall Weiss". Di pagi hari tanggal 1 September 1939, skuadron pengebom tukik Stuka-nya sudah menyebar kehancuran dengan berak seenaknya di atas landasan udara Polandia di Krakow (landasan udara tersebut ternyata sudah kosong melompong, karena sehari sebelumnya pesawat-pesawat yang diparkir disana dengan tergesa-gesa dipindahkan ke landasan udara cadangan lain!).

Dalam serangan tersebut, Unteroffizier Neubert dan gunnernya yang bernama Franz Klinger (bukan kelenger) menjadi terpisah dengan rekan-rekan satu unitnya karena terhalang oleh awan tebal. Mereka kehilangan arah! Selama beberapa menit Neubert melacak keberadaan target utamanya, dan malahan sempat bertemu dengan Ju 87B lain yang sama-sama "tersesat". Akhirnya mereka berhasil menemukan landasan udara yang dicari-cari, yang kini sudah kosong. Daripada pulang tanpa hasil, Neubert memutuskan untuk tetap menjatuhkan "titipannya" disana.

Dalam perjalanan pulang kembali ke markas, Neubert melihat sepasang pesawat tempur PZL P-11 Polandia yang sedang siap-siap untuk lepas landas. Dia memperhatikan bahwa salah satu dari mereka menyerang Ju 87 Leutnant Brandenburg yang merupakan rekannya. OK, dia memutuskan untuk menyerang balik! Neubert berhasil melepaskan dua buah rentetan tembakan ke pesawat yang dipiloti oleh Kapitan (drużynowy) Medwecki, yang ternyata berpangkat komandan skuadron! Pesawat dengan tulisan angka "11" tersebut langsung keliyengan dan jatuh menghantam tanah setelah sebelumnya disambar kobaran api.

Pada saat yang bersamaan, pesawat Polandia kedua yang dipiloti oleh podporucznika (Letnan Dua) Wladyslaw Gnys datang membantu rekannya yang sudah nyungseb. Dalam beberapa detik Gnys sudah mengambil posisi di belakang Stuka milik Brandenburg dan membuka tembakan. Awan tebal ternyata menjadi penyelamat pesawat Jerman yang mendapat hujan peluru tersebut. Brandenburg dan Neubert berhasil pulang dengan selamat kembali ke pangkalannya di lapangan udara Nieder-Ellguth. Dalam pertempuran yang terjadi saat itu Frank Neubert kemungkinan besar mencatat kemenangan udara pertama dalam Perang Dunia II. Semuanya tergantung dari waktu serangan tersebut: Beberapa sumber melaporkan bahwa peristiwa itu terjadi pukul 5.30 subuh, tapi ada juga sumber lain yang menunjukkan bahwa sebenarnyalah ia terjadi sekitar pukul 7.00 pagi. Kalau pendapat pertama yang diambil, sudah tentu Neubert tak terbantahkan lagi menjadi pemegang kemenangan pertama Perang Dunia II, tapi kalau pendapat kedua yang diambil maka pemenangnya adalah Porucznik (Letnan) Stanislaw Skalski dari Polandia, yang mengaku bahwa dia telah menembak jatuh sebuah pesawat pengintai Hs 126 Jerman pada pukul 5.32.

Dari tanggal 10 Mei 1940 sampai dengan Juli 1940 Neubert menjadi Staffelführer dari 1./St.G. 2, terus dari Juli 1940 sampai dengan September 1940 menjabat sebagai Staffelkapitän dari 2./St.G. 2. Selanjutnya adalah Gruppenkommandeur dari 1./St.G. 2 dari bulan September 1941 sampai dengan Januari 1942.

Selama perang Balkan di musim panas 1941, Neubert mencatat prestasi yang menonjol dalam pertempuran di Rupel Pass (Yugoslavia). Dalam serangan terhadap kapal-kapal perang Inggris di Teluk Corinth yang berada di wilayah antara Pireus dan Suda Bay, Oberleutnant Neubert dari 2./St.G. 2 berhasil menenggelamkan sebuah kapal tanker berbobot 4.000 ton, ditambah dengan satu buah kapal penjelajah dan satu perusak. Belum cukup? Ia juga merusakkan kapal-kapal lain dengan total tonase 13.000 GRT! Tentu saja prestasi ini tidak pantas kalau dibiarkan begitu saja, dan pada tanggal 24 Juni 1942 Frank Neubert dianugerahi Ritterkreuz. Saat itu ia sudah terlibat dalam 150 misi pemboman tukik.

Dari tanggal 18 Maret 1942 sampai dengan 14 Oktober 1942 dia menjadi Kommandeur dari I./Sturzkampffliegerschule 1 di Wertheim. Antara tanggal 15 Oktober 1942 sampai dengan 10 Oktober 1943 Neubert ditransfer lagi untuk menjadi Gruppenkommandeur dari II./Sch.G. 1 di Front Timur.

Pada tanggal 30 Januari 1943 Hauptmann Frank Neubert terluka ketika pesawat Henschel Hs 129 B-2 (W.Nr. 0306) yang dipilotinya terbakar dan ditembak jatuh oleh tembakan anti pesawat udara Rusia di dekat Skurbiy. Setelah sembuh dari luka-lukanya, dia kembali bertugas sebagai Gruppenkommandeur dari II./SG 101 antara tanggal 11 Oktober 1943 dan 22 Februari 1945. Dari tanggal 26 Februari 1945 sampai dengan akhir Perang Dunia II dia bekerja sebagai staff di General der Schlachtflieger.

Selama karir perangnya, Frank Neubert terlibat dalam 150 misi tempur, dengan 230 di antaranya dilakukan dengan menggunakan pesawat Stuka. Dia melanjutkan karirnya di Bundeswehr pasca perang dari tanggal 2 Mei 1958 sampai dengan 28 September 1972 dengan pangkat terakhir sebagai Oberstleutnant.

Frank Neubert meninggal dunia tanggal 13 Desember 2003 di Gütersloh.


Sumber :
www.das-ritterkreuz.de
www.elknet.pl
www.poznan.gazeta.pl
www.wehrmacht-awards.com


Sunday, June 13, 2010

Ketika Manusia Tertinggi Di Angkatan Bersenjata Jerman Menyerah!

Bob Roberts mencoba menggeledah seorang prajurit raksasa Jerman yang disebut-sebut merupakan orang tertinggi di seluruh Wehrmacht. Kejadian ini membuat para teman Roberts dan juga tawanan Jerman lainnya terkikik geli!


Veteran Bob Roberts yang telah berusia 87 tahun, dan dengan bangga memperlihatkan medali-medali perang yang telah diraih selama karir militernya


Oleh : Alif Rafik Khan

Dia hanyalah bertinggi badan 5 kaki 3 inci dengan memakai sepatu standar Angkatan Darat, dan kaki nyapun sudah benar-benar kepayahan setelah menjalani pertempuran yang terus-terusan. Tapi Kopral Bob Roberts tahu persis apa yang harus dilakukannya ketika rekan prajuritnya berhasil menangkap seorang "raksasa" Jerman setinggi 7 kaki 6 inci!

Ini bagaikan pertemuan antara David vs Goliath, dimana seorang prajurit Sekutu (yang terbilang pendek untuk ukuran Eropa) berhadapan dengan manusia tertinggi di seluruh Wehrmacht. Pertemuan mereka membawa sedikit selingan komedi di tengah berkecamuknya salah satu pertempuran terdahsyat dalam Perang Dunia Kedua.

Ketika Bob selesai menggeledah si Gefreiter raksasa untuk mencari-cari kalau ada senjata yang disembunyikan, para tawanan lain terkikik seakan melihat Srimulat.Ternyata para teman Bob pun sama terkekeh-kekehnya, dan begitu juga si Jerman yang tingginya resmi tercatat ngalahin pohon toge!

Kisah unik dan menarik ini muncul ke permukaan untuk pertama kalinya, 65 tahun setelah pertemuan tersebut terjadi.

Bob, yang kini telah menjadi seorang kakek renta berumur 87 tahun, tak pernah melihat si Jerman lagi setelah itu. Tapi bayangan tentang pertemuan dengan si Jerman tetap terngiang dengan jelasnya di benaknya.

"Aku masih ingat, tinggi badannya adalah 7 kaki setengah," kenang Bob. "Aku pikir dia telah melihat sesuatu yang lucu dari pertemuan kami. Jelas kelihatan bahwa dia telah biasa dengan perhatian berlebih yang ditujukan padanya - mereka mengatakan kepada kami bahwa dia adalah manusia paling tinggi di seluruh Angkatan Bersenjata Jerman - suatu fakta yang aku pikir dia sudah mengetahuinya."

"Sampai pada saat itu, suasananya begitu menegangkan. Kami baru saja merebut lima buah bunker pertahanan Jerman yang selama ini telah membuat armada Sekutu kerepotan dengan peluru-peluru artilerinya. Selain itu, kami juga berhasil 'membungkus' 250 orang tawanan. Pertemuan antara aku dengan si raksasa ternyata telah mencairkan suasana yang kaku."

Hanya beberapa menit sebelumnya, Bob telah dipaksa oleh keadaan untuk menembak sampai mati seorang perwira Jerman yang pura-pura menyerah dan mengeluarkan pistolnya. Di sekeliling dirinya, beberapa prajurit Jerman lain mulai menyerahkan senjatanya dan mengangkat tangan.

"Lalu datanglah orang ini, dan semuanya seakan menjadi sebuah kekonyolan besar. Satu saat aku hanya satu kedipan mata saja dari maut; saat lainnya kami tertawa bersama-sama seakan teman lama. Untungnya, dia bukanlah orang yang menjengkelkan dan tidak susah untuk diajak bekerjasama."

Foto yang menggambarkan pertemuan unik itu sendiri dipercaya diambil oleh seorang tawanan Jerman lain yang ikut hadir, dan kemudian dirampas oleh Sekutu.

"Aku mempunyai foto lainnya yang memperlihatkan aku dengan pria besar ini, yang berdiri dengan tangannya yang membentang bagaikan raksasa. Sayangnya, foto berharga tersebut telah hilang tak tentu rimbanya ketika rumah kami kerampokan beberapa waktu yang lalu," Bob menambahkan. "Aku tak percaya bisa melihat foto ini lagi setelah sekian tahun berlalu."

Bob masih berusia 21 tahun pada saat itu, dan bertugas di Normandia bersama dengan North Shore New Brunswick Regiment dari Canadian army.

Dia termasuk salah satu prajurit Sekutu yang menyerbu Pantai Juno pada waktu D-Day tanggal 6 Juni 1944. Dia ikut ambil bagian melumpuhkan sebuah sarang senapan mesin, sebelum bergerak memutar untuk menghantam dari belakang satu batalion pasukan Jerman yang menembakkan senjata artileri raksasa melintasi Selat Channel dari bunker yang terletak di pinggir bukit karang Calais.

Setelah empat jam pertempuran seru, mereka akhirnya mengibarkan bendera putih tanda menyerah. Bob ditugaskan menjadi kepala grup yang terdiri dari 7 orang yang akan menerima penyerahan tersebut."Selusin demi selusin mereka keluar dari sarangnya dan menyerah. Aku lalu berkata kencang hampir berteriak: 'Adakah yang bisa berbahasa Inggris?' Kemudian seorang perwira maju, dan aku lalu mengatakan kepada dia supaya memerintahkan anak buahnya untuk menyerahkan senjatanya."

"Tiba-tiba dia bergerak cepat untuk mengambil sebuah pistol 38 yang terdapat di sakunya. Aku lebih cepat mengantisipasi dan dengan telak menghantamnya dengan peluru tepat di antara kedua matanya. Dia langsung tersungkur jatuh. Setelah itu tak ada lagi masalah - bahkan dari manusia berukuran raksasa ini."

Setelah Normandia, Bob kemudian ikut bertempur di Belgia dan Belanda sampai dengan bulan Februari 1945 ketika dia terluka parah oleh pecahan granat.

Setelah perang usai dia kemudian menikah dengan pacar orang Inggris-nya, Vera. Kini pasangan berbahagia tersebut telah menikah selama 65 tahun dan masih rukun-rukun saja. Mereka tinggal di Bournemouth.

Kalau bukan karena foto tersebut dan serangkaian kebetulan-kebetulan yang aneh, tentunya pertemuan yang luar biasa antara Bob dan prajurit raksasa Jerman tersebut akan ditelan oleh sejarah dan tak akan muncul di blog ini (hehehe... narsis!).

Lalu bagaimana foto di atas bisa nongol?

Seorang sejarawan amatir bernama Rob Smith sedang berusaha untuk melacak pacar neneknya yang orang kanada, ketika dia berhasil menemukan foto itu di tumpukan arsip yang ditelitinya.

Dia kemudian berhasil menemukan Bob Roberts, dari resimen yang sama, yang tinggal hanya sejauh satu mil dari ibunya di Dorset. Smith juga berhasil menemukan bahwa si tawanan perang Jerman dengan tinggi tidak biasa tersebut merupakan anggota sirkus di Amerika sebelum perang berkecamuk!

Seorang Mayor yang bertugas di kompi Bob mengatakan kepada Smith bahwa si orang Jerman mempunyai 'kemampuan berbahasa Inggris yang baik'. Ketika ditanyakan darimana dia belajar, sang Mayor berkata bahwa si Jerman pernah tinggal di New York, dimana dia bekerja pada sebuah sirkus yang menonjolkan tinggi tubuhnya. Ketika Perang Dunia II pecah, dia kemudian bergabung dengan pasukan Hitler karena darah Jermannya yang kental dan "panggilan leluhur".


Sumber :
www.commons.wikimedia.org
www.dailymail.co.uk


Tuesday, November 17, 2009

Rekor PERTAMA Nazi Jerman!

Generalmajor Otto Lancelle (1885-1941, komandan Divisi Infanterie ke-121) adalah Jenderal Jerman pertama yang terbunuh di Front Timur (Rusia), tepatnya tanggal 3 Juli 1941 di dekat Kraslawa. Dia tewas setelah terkena tembakan dari senapan ringan. Untuk menghargai jasanya, maka disematkanlah Ritterkreuz dan pangkatnya pun dinaikkan menjadi Generalleutnant, semuanya secara anumerta

Kejahatan perang pertama dalam Perang Dunia II terjadi ketika pesawat-pesawat bomber Luftwaffe membombardir kota Wielun di Polandia yang tak dipertahankan pada jam 4:40 subuh hari Jum'at tanggal 1 September 1939, yang merupakan permulaan dari invasi Jerman ke negara tersebut. 1.200 orang penduduk sipil tewas dalam pemboman tersebut

Oberst Hannes Trautloft, jagoan Luftwaffe dengan 58 kemenangan, mempunyai beberapa rekor PERTAMA yang patut diperhitungkan. Dia adalah pilot yang membukukan kemenangan udara pertama dalam Perang Saudara Spanyol, yang dilakukannya bersama dengan Kraft Eberhardt tanggal 25 Agustus 1936, dengan korban sebuah pesawat Breguet XIX dari pihak Republik. Tidak cukup, dia juga pilot Jerman pertama yang ditembak jatuh dalam Perang Saudara Spanyol! Hal ini terjadi tak lama setelah dia berhasil menembak jatuh pesawat Potez 540 sebagai kemenangan keduanya. Sayangnya, pesawat Trautloft sendiri ikut terkena tembakan sehingga terpaksa dia terjun dengan parasutnya. Untungnya, Trautloft mendarat di dekat wilayah kekuasaan Nasionalis sehingga berhasil selamat tanpa menderita luka sedikitpun! Terakhir, Hannes Trautloft mendapat kehormatan sebagai pilot pertama yang mengujicoba pesawat tempur baru Messerschmitt Bf 109 di bulan Desember 1936. Jenis pesawat ini terbukti kemudian sebagai pesawat pemburu yang paling diandalkan oleh Luftwaffe!


Oberst Johann "Hans" Schalk awalnya adalah salah seorang pilot aerobatik Austria terkemuka yang banyak mempertunjukkan kemampuannya di banyak negara. Setelah Anschluss tahun 1938, dia ditunjuk menjadi Gruppenkommandeur dari IV./Jagdgeschwader 134 (cikal-bakal III./Zerstörergeschwader 26). Dia mengklaim lima kemenangan udara dalam Pertempuran Prancis dan enam dalam Pertempuran Britania (tiga diantaranya dibukukan oleh operator radionya, Unteroffizier Scheuplein!). Dia adalah salah satu anggota Luftwaffe pertama yang dianugerahi Ehrenpokal der Luftwaffe, dan juga merupakan pilot Zerstörer (perusak) pertama yang dianugerahi Ritterkreuz pada tanggal 11 September 1940 setelah 9 kemenangan udara

Anggota wanita pertama Sturmabteilung adalah Elenore Baur. Dia adalah satu-satunya wanita yang berbaris bersama Hitler dalam peristiwa kudeta yang gagal di Münich tanggal 9 November 1923. Ketika perang pecah, Elenore bertugas menjadi perawat dan kemudian dikenal sebagai Sister Pia dari Münich. Sampai meninggalnya di tahun 1981 dalam usia 95 tahun, keyakinan Elenore akan Nazisme masih tetap semembara seperti sebelumnya!

General der Panzertruppe pertama adalah Oswald Lutz, yang dipromosikan pada tanggal 1 November 1935 sekaligus menjadi kepala pasukan mekanis Jerman. Di foto parade Berlin (Januari 1938) di atas, Lutz berdiri nomor tiga dari kiri baris depan. Lengkapnya, baris belakang dari kiri ke kanan : Werner von Blomberg, Hermann Göring, Erich Raeder dan Gerd von Rundstedt. Baris depan dari kiri ke kanan : Ernst Busch, Oswald Lutz, Leonhard Kaupisch dan Edmund von Wachenfeld

Bisa dibilang, kemungkinan besar inilah foto pertama KIA dalam Perang Dunia II! Bagaimana tidak, prajurit Jerman yang malang ini terbunuh di hari pertama penyerbuan Jerman ke Polandia yang memicu terjadinya perang paling akbar dalam sejarah, tanggal 1 September 1939, tepatnya di Bukit 179 dekat Chojnice


Monday, November 16, 2009

Rekor TERPANJANG/TERLAMA Nazi Jerman!

Patroli U-boat terlama : Korvettenkapitän Eitel-Friedrich Kentrat adalah jagoan u-boat yang terkenal (dan pernah beroperasi di perairan Indonesia). Patroli pertamanya dengan U-196 menjadi terkenal ke seluruh dunia meskipun dia hanya berhasil menenggelamkan dua buah kapal dengan total tonase 12.000 ton. Patroli tersebut tercatat sebagai patroli paling lama yang dilakukan oleh sebuah kapal selam di saat perang (sampai pada saat itu). U-196 meninggalkan galangan kapal Kiel tanggal 13 Maret 1943 dan pulang kembali ke Bordeaux tanggal 23 Oktober 1943, 225 hari kemudian! Dalam foto di atas terlihat jelas pengaruh patroli yang lama dan menegangkan tersebut dalam wajah Kentut eh Kentrat

Thursday, October 29, 2009

Inilah Jago-Jago Perang TERDAHSYAT Nazi Jerman!


Luftwaffe : Major Erich "Bubi" Hartmann (1922-1993). Ketika Perang Dunia II usai, pilot tempur ini baru berusia 23 tahun. Tapi di usianya yang semuda ini, dia telah berpangkat Major dan tercatat dalam buku sejarah sebagai pilot dengan rekor kemenangan tertinggi. Tak kurang dari 352 pesawat musuh rontok di tangannya, dan itu hanya dilakukannya dalam 3 tahun saja! Julukan yang diberikan kepadanya seabrek : "Bubi" (karena berwajah bayi), "Karaya One" (julukan para pilot Rusia berdasarkan gambar yang ada di pesawatnya), dan "Ksatria Pirang dari Jerman". Ketika ditanya prestasi apa yang paling membanggakannya, ternyata bukanlah skor kemenangannya, melainkan bahwa Hartman tidak pernah kehilangan seorang wingman pun dalam 825 kali pertempuran udara yang telah dilakoninya!


Pilot Tempur Di Front Barat : Hauptmann Hans-Joachim Marseille (1919-1942) bisa dikatakan adalah pilot paling menakjubkan dan bertalenta yang pernah ada. Meskipun pesawat musuh yang dihancurkannya "hanya" 158 buah (jauh banget jika dibandingkan dengan sang pemegang rekor Erich Hartmann dengan 352 kemenangan), tapi semuanya dibukukan di Front Barat. Lha, apa bedanya? Sangat! Para pilot Sekutu biasanya dilatih lebih baik dan mendapat jam terbang lebih banyak dibandingkan dengan kompatriotnya di Uni Soviet, dan karena itulah lebih susah menembak jatuh pesawat Sekutu daripada pesawat Rusia. Yang lebih membuat tercengang lagi, begitu jagonya Marseille sehingga sudah menjadi kebiasaan apabila skuadronnya bertemu dengan skuadron musuh (berapapun banyaknya), maka yang maju sendirian adalah Marseille sementara kawan-kawannya menyaksikan!


Pilot Malam : Major Heinz-Wolfgang Schnaufer (1922-1950) telah berhasil menghancurkan 121 pesawat musuh hanya dalam 164 misi tempur, dan kesemuanya dilakukan pada malam hari! Sebagai seorang pilot Nachtjagd (tempur malam), Schnaufer bertugas untuk membela tanah airnya dari gempuran bomber-bomber Sekutu yang biasanya datang pada waktu malam hari. Karena prestasinya inilah dia mendapat julukan "Hantu Malam Dari St. Trond". Sayangnya, pilot jempolan ini mati muda dalam kecelakaan mobil ketika sedang mengunjungi kebun anggurnya di Bordeaux, hanya 5 tahun setelah Perang Dunia II usai


Stuka : Oberst Hans-Ulrich Rudel (1916-1982). Inilah manusia yang dianggap jago semua jago Jerman, manusia paling pemberani yang dipunyai Hitler, dimana seakan efek perang tak pernah tampak dari wajahnya yang selalu tersenyum. Penghargaan tertinggi yang bisa diberikan Jerman pada putra terbaiknya, Goldenem Eichenlaub, menjadi miliknya seorang dan tidak selainnya. Sebagai seorang pilot Stuka, catatan kemenangan Rudel akan membuat siapapun ternganga. Inilah rincian dari 2.000 mesin-mesin perang musuh yang telah Rudel hancurkan dalam 2.530 misi tempur yang telah dijalaninya : 519 tank, 150 senjata artileri, 800 kendaraan, 70 perahu pendarat, 4 kereta api lapis baja, 1 kapal penghancur, 3 kapal penjelajah, 1 kapal perang, beberapa jembatan dan 9 buah pesawat terbang! Amit-amit...


Fighter-Bomber: Major Eduard Tratt tercatat sebagai pilot pesawat Zerstörer (fighter-bomber) dengan skor udara paling tinggi: 38 fliegerabschüsse yang diraih dalam 350 feindflug! Dia terbunuh pada tanggal 22 Februari 1944 bersama dengan gunnernya, Oberfeldwebel Gillert, saat berusaha menyerang armada pesawat B-17 seorang diri! Atas jas-jasanya, Tratt dianugerahi Eichenlaub dan dinaikkan pangkatnya menjadi Major, semuanya secara anumerta. Dari jumlah kemenangannya, 18 diantaranya dicatat di Front Barat. Sebagai tambahan, Tratt juga mengklaim 26 pesawat yang dihancurkan di darat, 24 tank, 312 kendaraan darat, 33 senjata anti serangan udara, 4 baterai anti serangan udara, dan 8 sarang senapan mesin!

Transportflieger: Oberleutnant Hans-Joachim Valet adalah pilot transport terdahsyat yang dimiliki Luftwaffe, begitu dahsyatnya sampai dia dianugerahi Ritterkreuz yang biasanya diberikan kepada pilot yang berjibaku melawan pesawat musuh di front depan! Dia menerima Ritterkreuz tanggal 20 April 1944 sebagai Leutnant dan Flugzeugführer 3.Staffel/Transportgruppe 2 setelah membukukan 430 sorti sebagai pilot Junkers Ju 52 di front Afrika dan Rusia, salah satunya adalah ketika dia menyelesaikan 59 sorti dalam pengepungan Demjansk (yang merupakan tertinggi dari semua pilot transport yang terlibat!), dan juga berpuluh-puluh sorti dalam pertempuran El-Alamein, Tunis, Kantong Cherkassy dan Krimea


Penghancur Tank : Hauptmann Günther Viezenz (1921-1999) telah menghancurkan 21 buah tank musuh dengan tangannya sendiri! Di antara peledak yang telah digunakannya di antaranya adalah panzerfaust, T-mines, hollow charge, granat dan lain-lain. Untuk prestasinya yang luar biasa ini, dia tercatat sebagai penerima terbanyak Tank Destruction Badge, 4 buah Gold dan 1 Silver. Asyiknya, Viezenz adalah orang yang benar-benar rendah hati, dan setelah perang usai dia bahkan tak pernah bercerita ke siapapun atas prestasinya yang luar biasa tersebut!


U-boat : Fregattenkapitän Otto Kretschmer (1912-1998) dengan panggilannya "Silent Otto". Dari September 1939 sampai penangkapannya di bulan Maret 1941, Kretschmer telah menenggelamkan 47 buah kapal musuh dengan total tonase 274.333 ton! Tapi prestasinya ini masih belum menyamai jago-dari-segala-jago Lothar von Arnauld de la Perière, komandan u-boat Jerman zaman Perang Dunia I yang berhasil menenggelamkan 194 kapal dengan total tonase 453.716 ton!

Fregattenkapitän Günter Hessler adalah kapten U-boat Jerman yang juga merupakan suami dari Ursula, putri dari Großadmiral Karl Dönitz. Tapi tentunya bukan hal tersebut yang membuat dia dimasukkan ke dalam kategori rekor ini! Pada patroli keduanya bersama U-107 (29 Maret 1941 - 2 Juli 1941), Kapitänleutnant Hessler sukses menenggelamkan 14 kapal dagang Sekutu (86.699 GRT) di wilayah perairan Kepulauan Canary dan tercatat sebagai patroli kapal selam tersukses dalam Perang Dunia II!


Panzer : Oberfeldwebel Kurt Knispel (1921-1945) adalah pemegang rekor tertinggi jagoan tank dalam Perang Dunia II dengan 168 kills yang telah terkonfirmasi, sedangkan bila digabungkan dengan catatan kill-nya yang tidak terkonfirmasi, maka rekornya akan melonjak menjadi 195! Dia adalah benar-benar seorang panzertruppen sejati, yang memulai karir dari loader, gunner, sampai komandan panzer. Anehnya, meskipun memegang rekor sedahsyat itu, penghargaan tertinggi yang diterima Knispel 'hanyalah' Deutsches Kreuz in Gold (bandingkan dengan Michael Wittman yang menerima Schwerter)! Kemungkinan besar ini disebabkan oleh sifatnya yang anti-Nazi sehingga menghambat karirnya. Biografi lengkapnya bisa dilihat disini


Sniper : Gefreiter Matthäus Hetzenauer (1924-2004) yang berasal dari Divisi Gunung ke-5 Jerman mempunyai rekor 345 kills, dengan kill terjauhnya (telah dikonfirmasi) tercatat dibukukan dari jarak 1,1 kilometer! Senjatanya adalah rifle K98 dengan lensa pembesaran 6x dan rifle Gewehr 43 dengan lensa pembesaran 4x. Dia menerima anugerah Ritterkreuz tanggal 17 April 1945, setelah secara sendirian menghabisi dua buah kompi Uni Soviet!

Para Ksatria Termuda Nazi Jerman

Generalfeldmarschall (Heer) termuda : Erwin Rommel diangkat sebagai Generalfeldmarschall pada tanggal 22 Juni 1942 di usia 50 tahun dan 7 bulan, tak lama setelah pasukan Afrikakorps yang dipimpinnya berhasil menguasai pangkalan Inggris di Tobruk


Generaloberst (Heer) termuda : Kurt Zeitzler diangkat sebagai Generaloberst pada tanggal 30 Januari 1944 di usia 48 tahun dan 7 bulan. Dia sempat menjadi kepala staff Heer, namun kemudian dipecat oleh Hitler setelah terlibat dalam adu mulut mengenai soal nasib pasukan Jerman di Front Timur. Sejak saat itu Hitler melarang Zeitzler untuk mengenakan seragam militer lagi!


General (Heer) termuda : Siegfried Westphal diangkat sebagai General der Kavallerie pada tanggal 1 Februari 1945 di usia 42 tahun dan 10 bulan. Dia adalah kepala staff Erwin Rommel di Afrika Utara, kepala staff Albert Kesselring di Italia, dan kepala staff Gerd von Rundstedt di Front Barat. Westphal juga sangat fasih berbahasa Inggris!


Generalleutnant (Heer) termuda : Theodor Tolsdorff diangkat sebagai Generalleutnant pada tanggal 16 Maret 1945 di usia 35 tahun dan 5 bulan. Dia adalah pemegang medali Brillanten dan tercatat pernah terluka 14 kali dalam pertempuran!


Generalleutnant (Heer) termuda secara anumerta : Harald von Hirschfeld diangkat sebagai Generalleutnant secara anumerta setelah kematiannya pada tanggal 18 Januari 1945 di umur 32 tahun dan 6 bulan


Generalmajor (Heer) termuda : Erich Bärenfänger diangkat sebagai Generalmajor pada tanggal 20 April 1945 di usia 30 tahun dan 4 bulan! Dia ditunjuk langsung oleh Hitler selama berlangsungnya Pertempuran Berlin, dan ketika telah jelas bahwa Hitler kemudian bunuh diri dan Berlin jatuh ke tangan Jerman, Bärenfänger bunuh diri bersama istrinya tanggal 2 Mei 1945


Penerima Ritterkreuz termuda : Gefreiter Christian Lohrey (3 Agustus 1927 - 20 Maret 1996) menerima Ritterkreuz pada tanggal 11 Maret 1945 sebagai kompanietruppmelder 3./PzGrenRgt 41 di usianya yang baru 17 tahun!


Major termuda : Ketika dipromosikan menjadi Major di tahun 1943, Heinz-Georg Lemm (1919-1994) baru berusia 23 tahun!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar