"Berikut
ini akan dijelaskan tanda-tanda paling penting dan paling masyhur
menurut para ulama, terutama para pensyarah hadits tentang tanda2 hari
kiamat.
1. Terbitnya matahari dari arah barat.
Dalam
banyak hadits shahih disebutkan bahwa terbitnya matahari dari arah barat
itu merupakan tanda pertama yang akan muncul. Abdullah Bin ‘Amr Bin Ash
(semoga Allah meridhoinya) telah meriwayatkan bahwa Rasulullah Saw.
bersabda:
“Sesungguhnya tanda (kiamat) yang pertama keluar
adalah terbitnya matahari dari barat dan keluarnya binatang kepada
manusia di waktu pagi. (Tanda mana pun) yang datang lebih dulu (dari
kedua tanda itu), maka yang belakangan itu datang tidak jauh dari yang
pertama.” (H.R. Muslim dan Abu Dawud)
2. Munculnya binatang (dabbah).
Allah Swt. mengisyaratkan munculnya binatang ini dalam firman-Nya:
“Dan apabila perkataan telah jatuh atas mereka, Kami keluarkan sejenis
binatang melata dari bumi yang akan mengatakan kepada mereka, bahwa
sesungguhnya manusia dahulu tidak yakin kepada ayat-ayat Kami.” (Q. S.
An-Naml [27]: 82)
Berdasarkan banyak hadits, binatang yang
dimaksud bukanlah binatang biasa yang kita kenal. Namun demikian, baik
Al-Quran maupun sunnah tidak menjelaskan bentuk dan jenis binatang
tersebut.
Penyebutan sifat-sifatnya dalam beberapa kitab
didasarkan pada riwayat-riwayat yang tidak sampai pada derajat shahih
dan kita tidak dibebani untuk mengetahui sifat-sifat binatang itu.
Cukuplah untuk kita berpegang pada nash Al-Quran dan hadits yang shahih
yang menginformasikan bahwa keluarnya binatang itu merupakan salah satu
tanda datangnya kiamat.
3. Munculnya Dajjal.
Di antara
tanda-tanda datangnya kiamat adalah munculnya “seseorang” yang disebut
Dajjal. Tentang Dajjal ini, ada sejumlah hadits shahih yang di antaranya
disampaikan oleh ‘Abdullah Bin ‘Umar (semoga Allah meridhoinya) yang
mengatakan:
“Rasulullah Saw. berdiri di hadapan orang-orang,
lalu memuji Allah sebagaimana layaknya, kemudian ia menyebut-nyebut
Dajjal seraya mengatakan, ‘Sesungguhnya aku ingin mengingatkan kalian
tentang Dajjal, dan tidak ada seorang nabi pun melainkan pasti ia
mengingatkan kaumnya tentang itu. Tapi aku akan mengatakan apa yang
tidak dikatakan oleh nabi mana pun kepada kaumnya: bahwa Dajjal itu
picak (bermata satu) dan bahwa Allah tidaklah picak.’” (H.R. Bukhari dan
Muslim)
“Dan
karena ucapan mereka: ‘Sesungguhnya kami telah membunuh Al-Masih, Isa
putera Maryam, Rasul Allah’, padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak
(pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang
diserupakan dengan Isa bagi mereka. Sesungguhnya orang-orang yang
berselisih paham tentang (pembunuhan) Isa, benar-benar dalam
keragu-raguan tentang yang dibunuh itu. Mereka tidak mempunyai keyakinan
tentang siapa yang dibunuh itu, kecuali mengikuti persangkaan belaka,
mereka tidak (pula) yakin bahwa yang mereka bunuh itu adalah Isa.’”
(Q.S. An-Nisa’a [4]:157)
Hadits-hadits shahih menunjukkan bahwa
Nabi Isa a.s. akan turun di akhir zaman, menjelang kiamat, selagi ada
Dajjal, lalu Beliau membunuhnya, memberlakukan hukum Islam, dan
menghidupkan hukum-hukum Islam yang ditinggalkan manusia. Kemudian ia
hidup di bumi dalam waktu yang Allah kehendaki, kemudian ia mati dan
kaum muslim menyalatkan serta menguburkannya.
Dalam keterangan yang lain, Rasulullah Saw. juga pernah bersabda:
“Demi Dzat yang diriku ada di tangan-Nya, hampir tiba masanya di mana
Isa bin Maryam turun dengan membawa hukum yang adil, lalu ia
menghancurkan salib, membunuh babi, menghapuskan pajak,
melimpah-ruahkankan harta hingga tidak ada seorang pun yang mau
menerimanya. Hingga satu kali sujud lebih baik dari dunia dengan segala
isinya.” (H.R. Muttafaq ‘alalih)
Al-Qadhi ‘Iyadh mengatakan,
“Turunnya Nabi Isa a.s. dan bahwa ia membunuh dajjal dalam pandangan
Ahlus-Sunnah adalah kebenaran karena ditopang oleh dalil-dalil shahih.
Dan akal maupun syari’at tidak punya alasan untuk menampiknya.” (Syarah
Imam Nawawi ‘Ala Shahih Muslim juz 18 hal. 75-76.)
“Hingga apabila dibukakan
(tembok) Ya’juj dan Ma’juj, dan mereka turun dengan cepat dari seluruh
tempat yang tinggi.” (Q.S. Al-Anbiya’a [21]: 96-97)
Rasulullah Saw. bersabda,
“Tiada Tuhan selain Allah, celakalah orang Arab oleh keburukan yang
telah mendekat. Pada hari ini telah dibuka benteng Ya’juj dan Ma’juj,
seperti ini –sambil Beliau melingkarkan ibu jari dengan telunjuk.”
Zainab berkata, “Ya Rasulullah, akankah kami dibinasakan padahal di
tengah-tengah kami banyak orang saleh?” Rasulullah Saw. menjawab, “Ya,
jika banyak kotoran-kotoran.” (H.R. Bukhari dan Muslim)
Sabda Rasulullah Saw. yang lain:
“Dan Allah akan membangkitkan Ya’juj dan Ma’juj, dan mereka turun
dengan cepat dari setiap tempat yang tinggi. Lalu barisan paling depan
dari mereka lewat ke sebuah danau lalu meminum air yang ada di dalamnya.
Dan bagian belakang mereka lewat kemudian mengatakan, ‘Dulunya di danau
ini penuh dengan air.’” (H.R. Muslim)
Setelah itu semua, kita
wajib mengimani segala yang terjadi di hari terakhir dari kehidupan
dunia dan permulaan yaumul-akhir sebagaimana yang Allah informasikan
dalam Al-Quran terutama dalam surah At-Takwir dan Al-Infithar.
Semua ayat-ayat itu menjelaskan bahwa hari akhir bermula dengan
terjadinya perubahan secara menyeluruh dalam alam semesta ini: langit
terbelah, bintang-bintang berhamburan, planet-planet bertabrakan, bumi
luluh-lantah dan kembali menjadi hamparan yang gersang, gunung-gunung
menjadi bagaikan tumpukan pasir yang berhamburan, segala sesuatu menjadi
rusak, serta segala yang diketahui manusia di dunia ini menjadi hancur.
Allah Swt. berfirman:
“(Yaitu) pada hari (ketika) bumi diganti dengan bumi yang lain dan
(demikian pula) langit, dan mereka semuanya (di padang Mahsyar)
berkumpul menghadap ke hadirat Allah yang Maha Esa lagi Maha Perkasa.”
(Q.S. Ibrahim [14]: 48)
Abu Hurairah meriwayatkan bahwa
Rasulullah Saw. bersabda, “Allah menggenggam bumi dan melipat langit
dengan tangan kanan-Nya, kemudian Dia mengatakan, ‘Akulah Raja. Mana
raja-raja bumi?” (H.R. Bukhari)
Semoga kita termasuk dalam kelompok orang-orang beriman di padang maksyar segera setelah kiamat terjadi. Amin. Wallahu a’lam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar