SELAMAT DATANG DI BLOG BALTICS REBORN

Battle of Khalkhin-Gol : Pertempuran yang Terlupakan menjelang Perang Dunia II

All Hands,
Sebenarnya masih banyak kisah pertempuran2 yang tak kalah hebatnya dibanding Perang Dunia, kita pasti sering mendengar pertempuran yang terlupakan (forgotten war) seperti Perang Korea yang luput dari pemberitaan. Nah salah satu pertempuran besar yang terjadi sebelum Perang Dunia 2 Pecah adalah Battle of Khalkhin-Gol diperbatasan Mongolia dengan Manchuria (Negara Boneka Jepang) antara Uni Soviet melawan Jepang.
khalki21
Perang ini berlangsung Pada bulan Agustus 1939, hanya beberapa minggu sebelum Hitler menyerang Polandia, Uni Soviet dan Jepang bertempur dalam pertempuran  TANK besar-besaran di perbatasan Mongolia ,salah satu yang terbesar di dunia selain Battle of Kursk.
Di bawah Georgy Zhukov  yang belum dikenal, Soviet meraih kemenangan telak dalam perang Khalkhin-Gol (di Jepang dikenal sebagai Insiden Nomonhan). Kekalahan ini membuat Jepang untuk memperluas ke Pasifik, di mana mereka melihat Amerika Serikat sebagai lawan lebih lemah dari Uni Soviet. Jika Jepang tidak kalah di Khalkhin Gol, mereka mungkin tidak akan pernah menyerang Pearl Harbour.
Keputusan Jepang untuk memperluas selatan bermakna bahwa sayap Timur Soviet dijamin selama masa perang. Daripada harus berperang di dua front, Soviet yang dpimpin Jendral baru Zhukov bisa memfokuskan kekuatannya terhadap ancaman Nazi Jerman di Barat.
Dalam hal dampak strategis, pertempuran Khalkhin Gol adalah salah satu pertempuran paling menentukan dari Perang Dunia II, tetapi tidak ada seorang pun mendengarnya. Mengapa?
PENYEBAB
Uni Soviet dan Jepang adalah negara Kuat yang saling bertetangga, Keduanya memiliki ambisi untuk memperluas kekuasaannya. Ketegangan diantara kedua negara ini belum mereda sejak Russia kalah dari Jepang di tahun 1905. Perang yang paling Tak Terlupakan dan menyakitkan bagi Russia, Seluruh Armada Angkatan Laut Baltic nya dihancurkan oleh AL Jepang). Pangkalan Vladivostok berhasil diduduki Jepang beberapa Tahun sepanjang Perang sipil di Rusia berlangsung.
Pada tahun 1930-an, Uni Soviet di bawah Stalin berhasil membangkitkan kembali kekuatan Rusia dan menjadi saingan regional besar bagi Jepang. Komando Tinggi Jepang memnfokuskan pada ancaman kapal selam Soviet dan kemudahan pesawat pembom Rusia untuk mencapai Tokyo dari Vladivostok.
FLASHPOINT
Pada akhir 1930-an, baik Mongolia dan Manchuria  (Manchukuo) adalah dua negara Boneka Soviet dan Jepang, Perbatasan antara kedua sangat diperdebatkan. Manchuria yang didukung Jepang menyatakan bahwa perbatasan berada sepanjang sungai Khalkhin-Gol, sedangkan Mongolia berpendapat bahwa perbatasan benar-benar terbentang di timur desa Nomonhan , sekitar 10 km sebelah timur sungai.
Meskipun kedua negara sebelumnya telah memulai pertempuran kecil (terutama di Changkufeng / Danau Khasan pada tahun 1938, pertempuran yang mengakibatkan lebih dari 2.500 korban di kedua belah pihak), pertempuran Khalkin Gol itu dipicu ketika, pada tanggal 11 Mei 1938, Sebagian kecul kavaleri Mongolia bersatu memasuki wilayah sengketa untuk mencari rumput bagi kuda-kuda mereka. Mereka kemudian langsung dihalau oleh tentara Manchuria, kemudian Rakyat Mongolia kembali datang dalam jumlah besar, membuat pasukan Manchuria mundur.
Konflik perlahan tapi pasti meningkat sampai pasukan Soviet dan Jepang terseret ke dalam konflik langsung. Pada tanggal 28 Mei , pasukan Soviet mengepung dan menghancurkan unit pengintaian Jepang. Unit Jepang, dipimpin oleh Letnan Kolonel Yaozo Azuma menderita korban 63% secara total, kehilangan 8 perwira dan 97 orang, ditambah  34 menderita luka-luka.
Sebulan setelah peristiwa ini keadaan menjadi relatif tenang, dari pada membuat kesepakatan damai, Kedua belah pihak kemudian berupaya membangun kekuatannya di wilayah ini.
SERANGAN UDARA JEPANG
ki-27
Keadaan tenang ini runtuh pada tanggal 27 Juni akibat Keberanian Jepang melakukan serangan udara di pangkalan udara Soviet pada Tamsak-Bulak di Mongolia.  Pihak Soviet tidak siap akan serangan ini dan kehilangan banyak pesawat, termasuk yang masih terparkir (Ground), setelah mendapat serangan udara, Soviet kemudian mulai menganalisa kekuatan diri sendiri. Agar mamu\pu membalas serangan Jepang, kalau bisa dua x lipat dibanding kehancuran yang diakibatkan Jepang.
Namun, Kemenangan Jepang hanya berumur pendek, Markas Besar Tentara Kekaisaran Jepang, yang berbasis di Tokyo, belum mengatakan serangan langsung kepada publik, dan tidak senang atas prakarsa penyerangan oleh komandan setempat. Ketika berita penyerbuan itu mencapai Tokyo, para Jenderal sangat marah dan segera memerintahkan agar tidak ada serangan udara lebih lanjut . Sebuah keputusan yang membuat kaki prajurit jepang harus dibayar tinggi dikemudian hari.
SERANGAN DARAT JEPANG
Meskipun Jepang memutuskan untuk tidak memberikan bantuan perlindungan udara, Tokyo lebih senang untuk mengijinkan operasi serangan darat dengan tujuan “Mengusir Penjajah”. Letnan Jenderal Michitaro Komatsubara, ahli strategi, merencanakan serangan menjadi dua cara yakni Mengepung dan menghancurkan tentara Soviet, sehingga akan membawa Kemenangan yang gemilang.
Gugus tugas Utara Komatsubara kemudian  meluncurkan serangan pertama pada tanggal 1 Juli. Setelah dengan mudah melintasi sungai Khalkhin Gol tentara Jepang berhasil mengusir Soviet dari Baintsagan Hill dan dengan cepat bergerak maju ke selatan. Hari berikutnya diikuti dengan gugus tugas selatan untuk bergabung melakukan serangan masif. Tetapi, tentara Komatsubara ternyata tidak siap, dan tidak mampu mengambil keuntungan dari keberhasilan awal mereka. Miskinnya Perencanaan logistik membuat jalur supply di seberang sungai hanya terdiri dari 1 jembatan ponton.
Memanfaatkan kesempatan ini, Soviet di bawah Zhukov dengan cepat mengerahkan  450 tank untuk melakukan serangan balik. Meskipun sama sekali tanpa dukungan infrantry, mereka menyerang gugus tugas Jepang di tiga sisi, dan sangat hampir berhasil mengepung mereka. Pada 5 Juli, gugus tugas utara Jepang babak belur dan terpaksa kembali ke seberang sungai.
SERANGAN KEDUA JEPANG
Menyusul kegagalan serangan pertama mereka, pasukan Jepang menarik diri dan merencanakan kembali langkah selanjutnya. Kekalahan bukanlah pilihan bagi Komatsubara. Setelah memberikan waktu 2 minggu agara prajuritnya pulih, dan mengisi kembali persediaan mereka, ia merencanakan serangan lain. Serangan yang lebih Brutal.
Japanese Machine Gun Team July 1939 Fighting Against Soviet Union
Pada tanggal 23 Juli, didukung oleh pemboman artileri besar-besaran, Jepang mengerahkan dua divisi tentara untuk menyeberangi sungai dengan mempertahankan jembatan Kawatama. di hari pertempuran sengit berlangsung,  menghasilkan beberapa kemajuan Jbagi sebagian kecil tentara Jepang  tetapi mereka tidak mampu mematahkan garis Soviet dan mencapai jembatan. Meskipun ribuan korban jatuh, pertempuran secara efektif menemui jalan buntu.
Tidak mendapat kemajuan yang lebih jauh, dan penurunan drastis persediaan artileri, Jepang membuat keputusan yang merupakan bagian yang lebih baik ketimbal bermodal keberanian, terlepas untuk merencanakan serangan ketiga.
SERANGAN BALIK SOVIET
Perencanaan untuk serangan ketiga tentara Jepang berjalan baik, tetapi Soviet di bawah Zhukov berhasil mengalahkan Letnan Jenderal Komatsubara dengan telak. Pada 20 Agustus, Zhukov telah mengumpulkan kekuatan lebih dari 50.000 tentara, 498 tank dan 250 pesawat. Untuk sebanding melawan zhukov Jepang harus mengerahkan kekuatan yang sama, paling tidak mengerahkan kendaraan lapis bajanya, tapi hal itu tidak terjadi sampai serangan balik Soviet tiba.
Sebuah Kombinasi gabungan senjata yang klasik, iikuti oleh ribuan pasukan Infantry menyerang pusat kekuatan Jepang, Lapis Baja Soviet mengepung semua lini  Jepang,   Angkatan udara Soviet artileri membantu menyerang Jepang dari Jarak jauh. Pada 31 Agustus pasukan Jepang yang terkepung telah hancur dan menyerah. Sebagian kecil unit tentara Jepang berhasil keluar dari pengepungan, berpedoman pada Budaya Jepang  agar menolak untuk menyerah.
Zhukov kemudian membasmi sisa tentara Jepang yang kabur dengan serangan udara dan Artileri.
ENDING
Hanya Berselang satu hari kemudian, setengah jalan melintasi dunia,  Hitler dan Stalin menginvasi dan menduduki Polandia.
Meskipun secara teknis menjadi sekutu Nazi Jerman, tapi itu tetap membuat Stalin berupaya memastikan bahwa disektor Timurnya terjamin aman.  Daripada maju untuk memperluas daerah Konflik, tentara Zhukov yang diperintahkan untuk tidak memanfaatkan keunggulan mereka. Sebaliknya, mereka diperintahkan untuk mempertahakan posisi mereka di Khalkhin Gol – perbatasan yang berhasil mereka rebut.
fa55e6dd8efe
Jumlah korban yang jatuh dikedua belah pihak, baik Kekaisaran Jepang maupun Uni Soviet tidak bisa diketahui dengan jelas karena informasinya sangat tertutup. Statistik resmi melaporkan korban Total lebih dari 17.000 total dipihak Jepang, dibandingkan dengan sekitar 9.000 di pihak Soviet. Beberapa ahli sejarah menyatakan bahwa Jepang kehilangan lebih dari 45.000 orang, sedangkan tentara Soviet yang menang ‘hanya’ kehilangan ‘ 17.000 tentara.
Kemungkinan besar, seperti biasa, sosok yang benar terletak di suatu tempat di tengah..
Bagaimana Khalkhin-Gol mengubah jalan sejarah ?
Hasil Pertempuran Khalkhin-Gol dengan tegas menunjukkan bahwa Ekspansi Militer Jepang tidak cocok ditujukan pada Uni Soviet, Karena sementara Pasukan Jepang masih tersendat di dataran China. Soviet dengan kombinasi persatuannya, berhasil memberikan hasil yang menakjubkan, sementara taktik Jepang tetap terjebak dalam pola pikir pra-modern yang tetap bersikukuh mengandalkan keberanian ketimbang memakai Pasukan yang lebih masif dan tidak optimal memakai Kendaraan Lapis Baja.
Ketika Hitler akhirnya menyerang Uni Soviet , pada tahun 1941 Jepang meskipun tergoda untuk bergabung dengan serangan itu, teringat pelajaran dari Khalkhin Gol memutuskan untuk menunggu, memastikan bahwa militer Soviet memfokuskan kekuatannya pada satu Front saja. Ini, pada gilirannya, membuat Nazi Jerman terpaksa berperang empat tahun di dua front sekaligus – melawan Soviet di Timur, dan Inggris dan Amerika di Barat.
Kekalahan di Khalkhin-Gol juga dapat dilihat sebagai faktor utama dalam  mengubah keputusan Jepang untuk memperluas ke Pasifik. Sebagaimana ekspansi ke Barat tidak lagi menjadi pilihan, Mempertahankan dan memperluas wilayah Kolonial menjadi pilihan yang jauh lebih mudah ketimbang berexpansi menyerang wilayah Barat (Soviet). Kesalah tersebsar Jepang nantinya adalah menganggap Amerika Serikat adalah  musuh yang kurang tangguh ketimbang Uni Soviet dan, jika Jepang tidak mengalami kekalahan di Khalkhin-Gol, mereka pasti tidak akan pernah menyerang Pearl Harbour.
Namun, meski Jepang telah mengambil langkah strategis baru setelah Khalkin Gol dengan mengubah sasaran ke target yang lebih “lemah”, tapi mereka tidak belajar dari pelajaran yang diberikan tentara Soviet. Kehormatan dan keberanian tetap penting bagi mentalitas militer Jepang, dan pada akhirnya setelah pulih dari hantaman serangan awal Jepang, Sekutu berhasil bangkit dan perlahan mengalahkan Jepang satu demi satu dalam  pertempuran sengit.
At Least, sesungguhnya Insiden Nomonhan atau Khalkhin Gol inilah yang membuat Jepang berpaling untuk menguasai Pasifik dan Asia Tenggara, Sebuah peristiwa penting yang patut diketahui. Kekalahan Jepang sesungguhnya sudah diramalkan karena diawal mereka sudah meremehkan Amerika dan tetap mempertahakan budaya tradisionalnya.
khalkhingol
Kini, Russia dan Mongolia masih memperingati peristiwa Pertempuran Khalkhin Gol.

Ref. siberianlight.net/khalkhin-gol-battle-nomonhan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar